Kamis, 15 Agustus 2013

KESEPAKATAN DAMAI YANG DIANGGAP AKAL-AKALAN SYIAH OLEH WAHABI

 

“Risalah Amman - Fatwa Konferensi Ulama Islam Internasional”


Konferensi ini diadakan di Amman, Mamlakah Arabiyyah Yordania, dengan tema “Islam Hakiki dan Perannya dalam Masyarakat Modern”. (27-29 Jumadil Ula. 1426 H. / 4-6 Juli 2005 M.)

Bismillahirrahmanirrahim. Shalawat dan salam semoga tercurah pada Baginda Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya yang suci. “Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kalian dari satu jiwa…” (QS. an-Nisa ayat 1).

KARAMAH AL-HABIB SAGGAF BIN MAHDI BIN SYAIKH ABI BAKAR BIN SALIM (HABIB PARUNG)

 

Dalam aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah, kita meyakini adanya mukjizat bagi para nabi. Begitupula karamah bagi para kekasih Allah Swt., atau biasa kita sebut para wali. Tokoh yang akan kita bicarakan kali ini sudah tidak asing lagi di telinga para muhibbin Indonesia, khususnya para santri Pondok Pesantren al-Ashriyyah Nurul Iman Parung Bogor.

SULUK BUNG KARNO

 


KH. Mochammad Nuzulul Bawwakiel Muttaqien ngendiko: “Ini istilah Bung Karno Bapak Proklamator kita dalam dunia spiritual:

1. Menitis: Yaitu seorang ahli dzahir yang selalu dibarengi oleh ahlu ghaib dan mengajarkannya rahasia-rahasia kehidupan.
2. Menetes: Yaitu manakala seorang yang memiliki ‘ilm dan sirr akan memindahkannya kepada salah seorang keturunan yang dikehendakinya.
3. Menutus: Yaitu dimana seseorang berusaha sendiri sebagai seorang ahli suluk (salik), dalam istilahnya babat alas, masih membuatkan pondasi. Yang terakhir ini bisa kita sebut sebagai rakyat jelata berkasta sudra.

KARAMAH AL-HABIB ABDURRAHMAN BIN ABDULLAH AL-HABSYI (CIKINI)




Habib Abdurrahman bin Abdullah al-Habsyi terlahir di Semarang dan wafat di Cikini, Jakarta pada tahun 1296 H/1879 M. Beliau adalah ayah dari Habib Ali Kwitang. Makam beliau terbilang unik, karena masjid atau makamnya berada di tengah-tengah proyek pengembangan apartemen di daerah Cikini Jl. Raden Saleh Jakarta.