Selasa, 18 Oktober 2011

Pidato Bahasa Indonesia Tema Sisi Negatif Teknologi

Assalamualaikum warohmatulloh

Untaian puji dan syukur terucap dari hamba yang selalu mengharapkan barokah disetiap kenikmatan yang tak henti-hentinya engkau tebarkan kepada seluruh mahluk diseluruh penjuru dunia. Tampa ada yang terlewatkan satupun dari sekian banyak mahluk yang ada dijagad alam semesta.

Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepangkuan paha mulia mu ya Rosulalloh. Dengan sholawat dan salam yang kami selalu ucapkan baik pada saat sholat dan di luar sholat, hanya dengan harapan mendapatkan syafa’atul udzma engkau kelak di yaumil qiyamah. Sebab tiada satu nabi pun yang dapat mensyafati ummatnya kecuali engkau rosululloh. Dan nanti di padang mahsyar itu manusia dikumpulkan menjadi satu tempat di tengah terikmatahari yang letaknya hanya sejengkal dari kepala dan sangat panas, manusia berhamburan berlari meminta syafaat kepada nabinya masing-masing. Berlari kepada nabiyulloh musa beliau menjawab nafsi-nafsi, berlari lagi kepada nabiyulloh isa nabi isa menjawab nafsi-nafsi, berlarilagi kepada nabiyulloh daud, nabiyulloh sulaiman, nabi yulloh ishak mereka menjawab nafsi-nafsi. Tetapi dari kejauhan seorang manusia dengan wajah yang indah nana gung melambaikan tangannya dan berkata yaaa ummati anal aha anal aha. Wahai umat ku kemarilah kemarilah akulah orang yang dapat mensyafaati engkau akulah orang yang diberi izin oleh allah untuk mensafaati engkau. Oleh karena itu ummat islam yakin pada hari kiyamat nanti hanya dengan sholawatlah yang dapat menyelamatkan mereka dari kesusahan dipadang mahsyar.

Hadirin wal hadirot ummat pilihan yang berbahagia.

Seiring perkembangan zaman yang semakin canggih tatkala manusia disibukan dengan dua urusan yang hendak diraihnya antara kebahagiaan didunia dan diakhirat. Perkembangan teknologi yang semakin memudahka manusia dalam segala aktifitasnya justru tampa disadari dapat menjadi boomerang dan malapetaka yang semakin diresahkan keberadaannya oleh masyarakat.

Dirasakan atau tidak teknologi bagaikan 2 sisi mata uang yang mempunya nilai totalitas yang berbeda. Disatu sisi teknologi dapat mempermudah pelajar untuk mendapatkan impormasi dan ilmu pengetahuan yang lebih yang tidak merek dapatkan dibangku madrasah. Tetapi disisi lain juga teknologi menjadikan para pelajar untuk bertindak tidak senonoh dan menghancurkan moral bangsa. Inilah yang saya sebut dengan 2 nilai totalitas yang apabila dimanfaatkan dengan baik maka akan baik tetapi apbila sebaliknya maka akan menimbulkan mahdorot yang besar dan keluar dari nilai-nilai syariat.

Dalam alquran Allah SWT berfirman.

Wa Asaulohu anyakuna syaian fahuwa khoirullahum wa asa ayyakuna khoiron fahua syarrul lahum.

Hadirin wal hadirot yang dimulyakan allah.

Islam adalah agama eskatologis. Agama yang sangat memerintahkan atas bertanggung jawab atas segala tindakan kita. Dalam al-Qur’an juga Allah berfirman:

Qullukum roo’in wa qullukum mas’ulun al roo’iyatihi.

Ini menunjukan bahwasanya begitu besarnya eksistensi islam atas tindakan ummatnya.

Belum lama kita dikejutkan sebuah trobosan yang cainggih. Sebuah terobosan seorang mahasiswa yang menjadikan kecanggihan internet sebagai situs jejaring social atau pertemanan yang kita kenal dengan facebook. Kalaulah kita liat dari sisi fositifnya berapa ratus pelajar yang benar-benar memanfa’atkan facebook untuk berbagi informasi dan keilmuan dengan sahabatnya. Tetapi berapa ratus juta para pelajar yang menggunakan face book untuk melakukan tindak criminal dan kejahatan. Dan berapa banyak waktu yang terbuang sia-sia untuk berfacebook riya?? Padahal apabila waktu yang begitu banyak hilang apabila digunakan untuk membaca dan mengulang pelajaran disekolah saya yakin lebih dari cukup waktu akan lebih bermanfaat. Dan akhirnya belom lama kita melihat ditelevisi banyak sekali pelajar yang tidak lulus dalam ujian nasional.

Untuk apa masyarakat berdemosntrasi disana sini merusak berbagai pasilitas sosial menggemborkan system pendidikan yang salah, seistem pendidikan yang buruk dan sisitem pendidikan yang hanya menghancurkan sekian juta cita-cita pelajar. Padahal mereka enggan mengoreksi apa yang menjadikan ketidak lulusan meningkat hingga 10%. Itu semua tidak lain dan tidak buka karena kurangnya minat belajar dari siswa itu sendiri dan dari orang tua yang tidak sama sekali memperhatikan anak-anaknya. Sedang apa anak didepan komputar? Sedang belajarkah atau sedang menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tiada sama sekali manfaat didalamnya.

Rosululoh berpesan dalam sebuah hadist

Idza arodu antafalan syaian fakabbir akibatahu

Yang artinya apabila engkau hendak melakukan sesuatu maka pikirkanlah akibat dari perbuatan mu tersebut.

Dari hadist diatas dapat kita ambil benang berah bahwasanya ketika kita akan bertindak maka akibat dari tindakan itulah yang harus kita perhitungkan. Kita yang menanam maka kita pula yang akan menuainya.

Betul ataul tidak???

Oleh karena itu saya menghimbau bagi para pelajar hususnya dan bagi para orang tua mari kita bentengi dirikita dengan ilmu pengetahuan terlebih dahulu agar dapat memilah dan memilih mana yang lebih banyak manfaatnya dan mana yang benyak mahdorotnya. Awasi dan control anak-anak kita agar tidak masuk dalam pergaulan bebasa yang kian tampa batas akibat kecanggihan teknologi. Dan jadikanlah teknologi sebagai alat bantu penunjang keilmuan pelajar.

Akhirul kalam aswaja berpesan

Jaldul masoleh watarkul mafasid. Ambil yang bagus dan tinggalkan yang buruk.

Waulohul muafiq ila aqwamith thoriq wassalamualaikum …..

Tidak ada komentar: